Jumat, 16 Desember 2016

SISTEM INFORMASI INTELIJEN



MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN tentang sistem informasi intelijen


Diajukan sebagai tugas mata kuliah
Sistem informasi Manajemen







Disusun oleh:

Zuhrotul Latifah                11140313       



SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANK BPD JATENG
2016


BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang
Intelijen di Indonesia belum sepenuhnya mendapatkan posisi yang tepat, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Belum tepatnya posisi intelijen dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Beragamnya persepsi masyarakat terhadap intelijen, tentu saja akan berpengaruh terhadap sikap dan perilakunya aparat intelijen dalam melaksanakan tugasnya. Sikap dan perilaku masyarakat terhadap intelijen yang diwujudkan dalam bentuk sinisme, cacian dan cercaan, sehingga bisa kita jadikan motivasi untuk meluruskan dan menempatkan intelijen pada posisi yang seharusnya.
Kata intelijen juga sering digunakan untuk menyebut pelaku pengumpul informasi ini, baik sebuah dinas intelijen maupun seorang agen. seperti agen 007 James Bond seorang agen intelegen bergerak secara perorangan.
Untuk mengumpulkan informasi, perlu diingat bahwa dalam manajemen sekuriti, intelijen merupakan salah satu unsur dalam sebuah struktur sistem, sehingga sistem adalah bukan pekerjaan individu tetapi kerjasama team. Dalam melakukan evaluasi atau kajian ulang terhadap sistem yang tengah berjalan perubahan kebijakan tergantung dari input data atau informasi aktual dari seorang intelijen.
Sehingga sistem informasi manajemen secara tidak langsung ikut berperan dalam suatu intelijen, baik dari segi apapun seperti sumber, subsistemnya, unsur pokok yang terkandung dan lain-lain.


B.          Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan maka, rumusan masalah yang terbentuk adalah sebagai berikut;
1.   Apa Konsep Dasar Intelijen ?
2.   Apa sajakah unsur pokok dalam Informasi Intelijen ?
3.   Bagaimana Tingkatan Intelijen?
4.   Definisi Intelijen Bisnis
5.   Pengertian Sistem Informasi Intelijen

C.          Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat disusun tujuan penulisan dari makalah ini sebagai berikut;
                1.       Memaparkan definisi Sistem Informasi Manajemen Intelijen
                2.        Memaparkan unsur-unsur pokok dalam informasi Intelijen
                3.       Menjelaskan sumber dari sistem informasi manajemen intelijen
                4.       Menjelaskan keuntungan sistem intelijen bagi perusahaan atau lembaga
                5.       Memaparkan subsistem sistem informasi manajemen intelijen


BAB II
PEMBAHASAN

A.          Konsep Dasar Intelijen
Intelijen adalah penciptaan new knowledge dalam suatu organisasi. Pada dasarnya, penciptaan new knowledge tersebut tidak bisa lepas dari proses transformasi data menuju intelijen.    
v Data
Data adalah potret kejadian atau fakta atas sesuatu hal yang terjadi. Data dapat merupakan reasoning atas hal yang terjadi pada suatu periode waktu. Data sebagaimana fakta, belum memiliki arti dan manfaat. Untuk memberikan manfaat data tersebut harus mengalami proses terlebih dahulu.
                                 
v Informasi
Informasi adalah kumpulan data yang memiliki hubungan sehingga memberikan makna. Informasi merupakan bentuk yang telah memberikan manfaat baik dalam arti positif maupun negatif.
v Knowledge
Knowledge merupakan sesuatu yang lebih luas, lebih dalam, lebih komprehensif dari data ataupun informasi. Knowledge merupakan gabungan tacit knowledge dan explicit knowledge. Tacitknowledge berarti keahlian yang ada pada diri seseorang namun tidak terlihat, sedangkan explicit knowledge merupakan keahlian yang tertulis atau terdokumen­tasikan.

v Intelijen
Orang awam biasa mengartikan intelijen sebagai operasi militer yang rahasia atau bahkan sama dengan spionase. Pada dasarnya intelijen adalah proses penciptaan pengetahuan baru dalam sebuah organisasi. Pengetahuan baru berarti pengetahuan yang dihasilkan merupakan pengetahuan yang benar-benar baru atau sebelumnya tidak terdapat dalam invertory pengetahuan yang lama.

Intelijen harus memiliki sifat yaitu memiliki keakuratan yang tinggi, fokus pada suatu bidang, berdimensi waktu yang sesuai, visi ke depan, dapat diterapkan dan responsif terhadap kebutuhan manajemen.

B.          Unsur Pokok dalam Informasi Intelijen
Sistem intelijen dapat memberikan banyak keuntungan bagi suatu perusahaan atau lembaga. Sekarang ini tidak hanya perusahaan besar yang memiliki sistem intelijen banyak perusahaan kecil yang juga mempunyai.
Unsur pokok dalam informasi intelijen :
1.    Profil keperluan informasi dari manajer
2.    Sistem penggalian informasi manajemen
3.    Sistem pengkodean dan penyimpanan.
4.    Sistem analisis data
5.    Kajian khusus      
6.    Sistem pelaporan
7.    Pedoman penghapusan data.

C.          Tingkatan Intelijen
Berdasarkan lingkup dan tingkatannya intelijen dibagi seperti pada tabel dibawah ini.
Tipe
Lingkup
Tingkatan
Economic Intelligence
Makro
Negara
Business Intelligence
Makro
Industri/Pasar
Market Intelligence
Mikro
Pasar
Competitor Intelligence
Mikro
Pelaku Pasar
Customer Intelligence
Mikro
Konsumen
Tabel 1.1 : Tipe dan Lingkup Intelijen


Intelijen bukan monopoli manajemen tingkat atas saja. Intelijen bisa dihasilkan dan dibutuhkan oleh seluruh tingkatan manajemen. Hal ini bisa dilihat pada tabel dibawah ini.

Tipe
Fokus
Strategic Intelligence
Keputusan Strategis
Operational Intelligence
Efisiensi Operasi
Competitive Intelligence
Keunggulan competitive advantage
Technical Intelligence
Keunggulan teknis dan riset
Counter Intelligence
Keamanan informasi
Tabel 1.2 : Tipe dan Fokus Intelijen


D.          Definisi Intelijen bisnis : Makhluk dengan Berbagai Wujud
Intelijen kompetitif meliputi pengambilalihan informasi dan pengumpulan informasi secara legal, analisis, dan penyajian informasi intelijen. Ada perbedaan krusial antara intelijen dengan spionase industri, yaitu pada pertimbangan etis dan legal. Namun dalam kenyataanya, masih banyak orang yang salah tafsir dan berprasangka buruk terhadap intelijen. Ini terjadi karena kosakata intelijen sendiri memiliki arti yang luas dan setiap negara akan mendefinisikan intelijen dalam terms sesuai dengan standar etis yang berlaku di negara tersebut. Ini merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh individu yang berkecimpung dalam unit intelijen sebuah organisasi bahwa setiap negara mempunyai standar etis yang berbeda dan kadang bertentangan dengan standar etis yang diterapkan dalam organisasi.
Intelijen kompetitif juga didefinisikan sebagai program sistematik untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang kegiatan para pesaing dan kecenderungan-kecenderungan bisnis umum untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Dengan demikian dalam intelijen bisnis mengandung unsur sebagai berikut :
       -      program sistematik
       -      pengumpulan data
       -      analisis informasi
       -      aktifitas aktifitas bisnis
       -      adanya tujuan strategis yang hendak dicapai

Definisi ini terdengar lebih etis dan legal, meski pada prakteknya diketahui beberapa perusahaan yang melakukan praktek pelanggaran hukum dalam mengumpulkan informasi tentang kegiatan pesaing­pencurian informasi, penyadapan, perampokan kantor dan penyuapan dan ini berarti telah berubah dari intelijen ke spionase industri.
Definisi yang lain menyatakan intelijen kompetitif sebagai sebuah program : "Program Intelijen Kompetitif merupakan pondasi dimana sasaran, strategi dari sebuah organisasi dibangun dan dimodifikasi. Intelijen kompetitif menyediakan input terhadap keputusan produk mana, pasar dan jalur bisnis yang akan ditanami investasi dan dibangun, bagaimana membangun kerjasama, dan juga yang mana yang akan didivestasi".
Dari tiga definisi diatas maka proses intelijen kompetitif semua memiliki elemen elemen yang sama. Elemen elemen tersebut adalah :
-      Memfokuskan pada industri dan membuat profil pesaing.
-    Pengumpulan data menjadi intelijen, diorganisasi dan dievaluasi untuk menyediakan pandangan baru terhadap kompetisi.
-      Setiap anggota organisasi adalah bagian dari intelijen kompetitif, sebagai antena, meskipun tidak diberi tanggung jawab secara formal.
-    Merupakan proses dari mer.gumpulkan, mengana­lisa dan menggunakan data umum (public) yang tersedia yang dzperoleh dengan legal dan etis. Dan bukan merupakan spionase industri.

Dengan semakin tingginya tingkat kesadaran hukum serta kerasnya sanksi yang diterima oleh perusahaan yang melakukan praktek spionase industri maka kebanyakan perusahaan melakukan praktek intelijen kompetitifnya dengan etis dan legal. Informasi yang diperlukan dalam intelijen kompetitif sendiri sebenarnya sudah tersedia, hanya tinggal mencarinya.
Geplaas 20th April 2013 deur idyn coupiez.


SISTEM INFORMASI MANAJER
Informasi yang diberikan kepada manajer digunakan untuk mengendalikan operasi, jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, pengendalian manajemen dan pemecahan masalah khusus. Dalam sistem yang dikomputerisasikan, program secara terus-menerus memantau transaksi pemasukan yang diproses atau yang baru di proses guna pengindetifikasian dan secara otomatis melaporkan lingkungan perkecualian yang memperoleh perhatian manajemen.
Semakin tinggi lapisan manajemen akan semakin cenderung menggunakan informasi yang berasal dari luar untuk tujuan pengendalian manajemen. Perbandingan kinerja organisasi dengan statistika ringkasan dari pesaing atau industri rata-rata jelas sangat penting artinya.

E.          SISTEM INFORMASI INTELIJEN
Sistem informasi intelijen secara otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang lingkungan sosial, politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih negara disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana perusahaan bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang pesaingnya.
Sistem informasi intelijen akan memberikan informasi perencanaan para manajer tidak menerima dari sumber lain. Sumber informasi intelijen :
1.    Lembaga pemerintah. 
2.    Asosiasi perdagangan industri 
3.    Perusahaan riset pasar swasta 
4.    Media massa 
5.    Kajian khusus yang dilakukan organisasi 

Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk memahami strategi pesaing, pergeseran halus dalam selera konsumen.
Unsur pokok dalam informasi intelijen :
·  Profil keperluan informasi dari manajer 
·  Sistem penggalian informasi manajemen 
·  Sistem pengkodean dan penyimpanan. 
·  Sistem analisis data 
·  Kajian khusus 
·  Sistem pelaporan 
· Pedoman penghapusan data.  Sistem intelijen dapat memberikan banyak keuntungan bagi suatu perusahaan atau lembaga. Sekarang ini tidak hanya perusahaan besar yang memiliki sistem intelijen banyak perusahaan kecil yang juga mempunyai.


BAB III
PENUTUP

A.          Kesimpulan
Berdasarkan paparan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut;
Ø Definisi Intelijen (bahasa Inggris: intelligence) adalah informasi yang dihargai atas ketepatan waktu dan relevansinya, bukan detail dan keakuratannya, berbeda dengan "data", yang berupa informasi yang akurat, atau "fakta" yang merupakan informasi yang telah diverifikasi. Intelijen kadang disebut "data aktif" atau "intelijen aktif", informasi ini biasanya mengenai rencana, keputusan, dan kegiatan suatu pihak, yang penting untuk ditindak-lanjuti atau dianggap berharga dari sudut pandang organisasi pengumpul intelijen.

Ø Sumber sistem informasi manajemen intelijen antara lain dari Lembaga pemerintah, Asosiasi perdagangan industri ,Perusahaan riset pasar swasta ,Media massa,Kajian khusus yang dilakukan organisasi.

Ø Unsur pokok dalam sistem intelijensi adalah Profil keperluan informasi dari manajer ,Sistem penggalian informasi manajemen ,Sistem pengkodean dan penyimpanan, Sistem analisis data ,Kajian khusus ,Sistem pelaporan ,Pedoman penghapusan data.

Ø Keuntungan Sistem informasi intelijensi bagi perusahaan salah satunya adalah untuk untuk memperoleh informasi sehari-hari mengenai perkembangan yang berkaitan dengan lingkungan pemasaran bagi manajer.

Ø SubSistem dalam intelijensi ada subsistem intelijensi sumber daya manusia dan subsistem intelijensi pemasaran.

B.          Saran
Intelijen di Indonesia belum sepenuhnya mendapatkan posisi yang tepat, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Belum tepatnya posisi intelijen dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Beragamnya persepsi masyarakat terhadap intelijen, tentu saja akan berpengaruh terhadap sikap dan perilakunya aparat intelijen dalam melaksanakan tugasnya. Sikap dan perilaku masyarakat terhadap intelijen yang diwujudkan dalam bentuk sinisme, cacian dan cercaan, sehingga bisa kita jadikan motivasi untuk meluruskan dan menempatkan intelijen pada posisi yang seharusnya.
Jadi, alangkah baiknya bila persepsi masyarakat terhadap Intelijen dibenarkan dan disamakan sehingga informasi yang diperoleh sama tanpa ada kesinambungan informasi serta hasil kerja nyata bagi para intelijen untuk memberikan bukti kerja mereka dan pengolahan infromasi yang modern.
Daftar pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar