MAKALAH SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN tentang sistem informasi intelijen
Diajukan sebagai tugas mata kuliah
Sistem informasi Manajemen
Disusun
oleh:
Zuhrotul
Latifah
11140313
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI BANK BPD JATENG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Intelijen di Indonesia belum sepenuhnya mendapatkan posisi yang tepat, baik
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Belum tepatnya posisi
intelijen dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Beragamnya
persepsi masyarakat terhadap intelijen, tentu saja akan berpengaruh terhadap
sikap dan perilakunya aparat intelijen dalam melaksanakan tugasnya. Sikap dan
perilaku masyarakat terhadap intelijen yang diwujudkan dalam bentuk sinisme, cacian
dan cercaan, sehingga bisa kita jadikan motivasi untuk meluruskan dan
menempatkan intelijen pada posisi yang seharusnya.
Kata intelijen juga sering digunakan untuk menyebut pelaku pengumpul
informasi ini, baik sebuah dinas intelijen maupun seorang agen. seperti agen
007 James Bond seorang agen intelegen bergerak secara perorangan.
Untuk mengumpulkan informasi, perlu diingat bahwa dalam manajemen sekuriti,
intelijen merupakan salah satu unsur dalam sebuah struktur sistem, sehingga
sistem adalah bukan pekerjaan individu tetapi kerjasama team. Dalam melakukan
evaluasi atau kajian ulang terhadap sistem yang tengah berjalan perubahan
kebijakan tergantung dari input data atau informasi aktual dari seorang
intelijen.
Sehingga sistem informasi manajemen secara tidak langsung ikut berperan
dalam suatu intelijen, baik dari segi apapun seperti sumber, subsistemnya,
unsur pokok yang terkandung dan lain-lain.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan maka, rumusan masalah yang
terbentuk adalah sebagai berikut;
1.
Apa
Konsep Dasar Intelijen ?
2.
Apa
sajakah unsur pokok dalam Informasi Intelijen ?
3.
Bagaimana
Tingkatan Intelijen?
4.
Definisi Intelijen Bisnis
5.
Pengertian Sistem Informasi Intelijen
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat disusun tujuan penulisan
dari makalah ini sebagai berikut;
1.
Memaparkan
definisi Sistem Informasi Manajemen Intelijen
2.
Memaparkan unsur-unsur pokok dalam informasi Intelijen
3.
Menjelaskan
sumber dari sistem informasi manajemen intelijen
4.
Menjelaskan
keuntungan sistem intelijen bagi perusahaan atau lembaga
5.
Memaparkan
subsistem sistem informasi manajemen intelijen
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep Dasar Intelijen
Intelijen adalah
penciptaan new knowledge dalam suatu organisasi. Pada dasarnya,
penciptaan new knowledge tersebut tidak bisa lepas dari proses
transformasi data menuju intelijen.
v Data
Data adalah potret kejadian
atau fakta atas sesuatu hal yang terjadi. Data dapat merupakan reasoning atas
hal yang terjadi pada suatu periode waktu. Data sebagaimana fakta, belum
memiliki arti dan manfaat. Untuk memberikan manfaat data tersebut harus
mengalami proses terlebih dahulu.
v Informasi
Informasi adalah
kumpulan data yang memiliki hubungan sehingga memberikan makna. Informasi
merupakan bentuk yang telah memberikan manfaat baik dalam arti positif maupun
negatif.
v Knowledge
Knowledge merupakan
sesuatu yang lebih luas, lebih dalam, lebih komprehensif dari data ataupun
informasi. Knowledge merupakan gabungan tacit knowledge
dan explicit knowledge. Tacitknowledge berarti keahlian
yang ada pada diri seseorang namun tidak terlihat, sedangkan explicit knowledge merupakan
keahlian yang tertulis atau terdokumentasikan.
v Intelijen
Orang awam biasa mengartikan
intelijen sebagai operasi militer yang rahasia atau bahkan sama dengan
spionase. Pada dasarnya intelijen adalah proses penciptaan pengetahuan baru
dalam sebuah organisasi. Pengetahuan baru berarti pengetahuan yang dihasilkan
merupakan pengetahuan yang benar-benar baru atau sebelumnya tidak terdapat
dalam invertory pengetahuan yang lama.
Intelijen harus
memiliki sifat yaitu memiliki keakuratan yang tinggi, fokus pada suatu bidang,
berdimensi waktu yang sesuai, visi ke depan, dapat diterapkan dan responsif
terhadap kebutuhan manajemen.
B.
Unsur Pokok dalam Informasi Intelijen
Sistem intelijen dapat memberikan banyak keuntungan bagi suatu perusahaan
atau lembaga. Sekarang ini tidak hanya perusahaan besar yang memiliki sistem
intelijen banyak perusahaan kecil yang juga mempunyai.
Unsur pokok dalam informasi intelijen :
1. Profil keperluan informasi dari
manajer
2. Sistem penggalian informasi
manajemen
3. Sistem pengkodean dan
penyimpanan.
4. Sistem analisis data
5. Kajian khusus
6. Sistem pelaporan
7. Pedoman penghapusan data.
C.
Tingkatan
Intelijen
Berdasarkan lingkup
dan tingkatannya intelijen dibagi seperti pada tabel dibawah ini.
Tipe
|
Lingkup
|
Tingkatan
|
Economic
Intelligence
|
Makro
|
Negara
|
Business
Intelligence
|
Makro
|
Industri/Pasar
|
Market
Intelligence
|
Mikro
|
Pasar
|
Competitor
Intelligence
|
Mikro
|
Pelaku Pasar
|
Customer
Intelligence
|
Mikro
|
Konsumen
|
Tabel 1.1 : Tipe dan Lingkup Intelijen
Intelijen bukan
monopoli manajemen tingkat atas saja. Intelijen bisa dihasilkan dan dibutuhkan
oleh seluruh tingkatan manajemen. Hal ini bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
Tipe
|
Fokus
|
Strategic Intelligence
|
Keputusan Strategis
|
Operational Intelligence
|
Efisiensi Operasi
|
Competitive Intelligence
|
Keunggulan competitive advantage
|
Technical Intelligence
|
Keunggulan teknis dan riset
|
Counter Intelligence
|
Keamanan informasi
|
Tabel 1.2 : Tipe dan Fokus Intelijen
D.
Definisi Intelijen bisnis :
Makhluk dengan Berbagai Wujud
Intelijen
kompetitif meliputi pengambilalihan informasi dan pengumpulan informasi secara
legal, analisis, dan penyajian informasi intelijen. Ada perbedaan krusial
antara intelijen dengan spionase industri, yaitu pada pertimbangan etis dan
legal. Namun dalam kenyataanya, masih banyak orang yang salah tafsir dan
berprasangka buruk terhadap intelijen. Ini terjadi karena kosakata intelijen
sendiri memiliki arti yang luas dan setiap negara akan mendefinisikan intelijen
dalam terms sesuai dengan standar etis yang berlaku di negara
tersebut. Ini merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh individu yang
berkecimpung dalam unit intelijen sebuah organisasi bahwa setiap negara
mempunyai standar etis yang berbeda dan kadang bertentangan dengan standar etis
yang diterapkan dalam organisasi.
Intelijen
kompetitif juga didefinisikan sebagai program sistematik untuk mengumpulkan dan
menganalisa informasi tentang kegiatan para pesaing dan
kecenderungan-kecenderungan bisnis umum untuk mewujudkan tujuan perusahaan.
Dengan demikian dalam intelijen bisnis mengandung unsur sebagai berikut :
- program
sistematik
- pengumpulan
data
- analisis
informasi
- aktifitas
aktifitas bisnis
- adanya
tujuan strategis yang hendak dicapai
Definisi ini
terdengar lebih etis dan legal, meski pada prakteknya diketahui beberapa
perusahaan yang melakukan praktek pelanggaran hukum dalam mengumpulkan
informasi tentang kegiatan pesaingpencurian informasi, penyadapan, perampokan
kantor dan penyuapan dan ini berarti telah berubah dari intelijen ke spionase
industri.
Definisi yang lain
menyatakan intelijen kompetitif sebagai sebuah program : "Program
Intelijen Kompetitif merupakan pondasi dimana sasaran, strategi dari sebuah
organisasi dibangun dan dimodifikasi. Intelijen kompetitif menyediakan input
terhadap keputusan produk mana, pasar dan jalur bisnis yang akan ditanami
investasi dan dibangun, bagaimana membangun kerjasama, dan juga yang mana yang
akan didivestasi".
Dari tiga definisi
diatas maka proses intelijen kompetitif semua memiliki elemen elemen yang sama.
Elemen elemen tersebut adalah :
-
Memfokuskan pada industri dan
membuat profil pesaing.
- Pengumpulan data menjadi
intelijen, diorganisasi dan dievaluasi untuk menyediakan pandangan baru
terhadap kompetisi.
-
Setiap anggota organisasi adalah
bagian dari intelijen kompetitif, sebagai antena, meskipun tidak diberi
tanggung jawab secara formal.
- Merupakan proses dari
mer.gumpulkan, menganalisa dan menggunakan data umum (public) yang
tersedia yang dzperoleh dengan legal dan etis. Dan bukan merupakan spionase
industri.
Dengan semakin tingginya tingkat
kesadaran hukum serta kerasnya sanksi yang diterima oleh perusahaan yang
melakukan praktek spionase industri maka kebanyakan perusahaan melakukan
praktek intelijen kompetitifnya dengan etis dan legal. Informasi yang
diperlukan dalam intelijen kompetitif sendiri sebenarnya sudah tersedia, hanya tinggal
mencarinya.
SISTEM INFORMASI MANAJER
Informasi yang diberikan kepada manajer digunakan
untuk mengendalikan operasi, jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang,
pengendalian manajemen dan pemecahan masalah khusus. Dalam sistem yang dikomputerisasikan, program secara terus-menerus memantau transaksi
pemasukan yang diproses atau yang baru di proses guna pengindetifikasian dan
secara otomatis melaporkan lingkungan perkecualian yang memperoleh perhatian
manajemen.
Semakin tinggi lapisan manajemen akan semakin cenderung menggunakan
informasi yang berasal dari luar untuk tujuan pengendalian manajemen. Perbandingan kinerja
organisasi dengan statistika ringkasan dari pesaing atau industri rata-rata
jelas sangat penting artinya.
E.
SISTEM INFORMASI INTELIJEN
Sistem informasi intelijen secara
otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang lingkungan sosial,
politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih negara
disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana
perusahaan bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang pesaingnya.
Sistem informasi intelijen akan
memberikan informasi perencanaan para manajer tidak menerima dari sumber lain. Sumber informasi intelijen :
1. Lembaga
pemerintah.
2. Asosiasi
perdagangan industri
3. Perusahaan
riset pasar swasta
4. Media
massa
5. Kajian
khusus yang dilakukan organisasi
Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk
memahami strategi pesaing, pergeseran halus dalam selera konsumen.
Unsur pokok dalam informasi intelijen :
· Profil
keperluan informasi dari manajer
· Sistem
penggalian informasi manajemen
· Sistem
pengkodean dan penyimpanan.
· Sistem
analisis data
· Kajian
khusus
· Sistem
pelaporan
· Pedoman penghapusan data. Sistem intelijen
dapat memberikan banyak keuntungan bagi suatu perusahaan atau lembaga. Sekarang
ini tidak hanya perusahaan besar yang memiliki sistem intelijen banyak perusahaan
kecil yang juga mempunyai.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan paparan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut;
Ø
Definisi
Intelijen (bahasa Inggris: intelligence) adalah informasi yang dihargai atas ketepatan waktu dan relevansinya,
bukan detail dan keakuratannya, berbeda dengan "data", yang berupa informasi yang akurat, atau "fakta" yang merupakan informasi yang telah diverifikasi. Intelijen kadang disebut "data aktif" atau
"intelijen aktif", informasi ini biasanya mengenai rencana, keputusan, dan kegiatan suatu pihak, yang penting untuk
ditindak-lanjuti atau dianggap berharga dari sudut pandang organisasi pengumpul
intelijen.
Ø
Sumber sistem informasi manajemen intelijen antara
lain dari Lembaga pemerintah, Asosiasi perdagangan industri ,Perusahaan riset pasar swasta ,Media
massa,Kajian khusus yang dilakukan organisasi.
Ø
Unsur pokok dalam sistem intelijensi adalah Profil keperluan informasi dari manajer ,Sistem penggalian informasi manajemen ,Sistem pengkodean dan penyimpanan, Sistem analisis data ,Kajian
khusus ,Sistem pelaporan ,Pedoman penghapusan data.
Ø
Keuntungan Sistem informasi intelijensi bagi
perusahaan salah satunya adalah untuk untuk memperoleh informasi sehari-hari mengenai perkembangan yang berkaitan
dengan lingkungan pemasaran bagi manajer.
Ø
SubSistem
dalam intelijensi ada subsistem intelijensi sumber daya manusia dan subsistem
intelijensi pemasaran.
B.
Saran
Intelijen di Indonesia belum sepenuhnya mendapatkan posisi yang tepat, baik
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Belum tepatnya posisi
intelijen dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Beragamnya
persepsi masyarakat terhadap intelijen, tentu saja akan berpengaruh terhadap
sikap dan perilakunya aparat intelijen dalam melaksanakan tugasnya. Sikap dan
perilaku masyarakat terhadap intelijen yang diwujudkan dalam bentuk sinisme,
cacian dan cercaan, sehingga bisa kita jadikan motivasi untuk meluruskan dan
menempatkan intelijen pada posisi yang seharusnya.
Jadi, alangkah baiknya bila persepsi masyarakat terhadap Intelijen
dibenarkan dan disamakan sehingga informasi yang diperoleh sama tanpa ada
kesinambungan informasi serta hasil kerja nyata bagi para intelijen untuk
memberikan bukti kerja mereka dan pengolahan infromasi yang modern.
Daftar pustaka
http://sim-septialutfi-11140314-mayaayu.blogspot.co.id/2015/12/vbehaviorurldefaultvmlo.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar